Haul ke-4 KH. Afif Afify Bin H. Ahmad Sarin dan Haul ke-7 Nyai HJ. Julaeha Binti H. Moch Masri

Sabtu, 08 Februari 2025, Pondok Modern Daarul Hikmah menggelar acara Haul ke-4 KH. Afif Afify Bin H. Ahmad Sarin dan Haul ke-7 Nyai HJ. Julaeha Binti H. Moch Masri

Rangkaian Haul ini cukup beragam, dimulai dari hari Jum’at 07 februari 2025 dilaksanakannya khotmil Qur’an santri pondok modern Daarul Hikmah dan pada hari Sabtu, 08 Februari 2025 dilaksanakannya Khitan Massal dan Khotmil Qur’an Alumni pondok modern Daarul Hikmah

Puncak acara Haul ini dilaksanakan pada malam hari ba’da sholat isya. Diisi dengan sholawat yang dihadiri oleh Gus. Ragil (ketua Syekhermania Tangerang Raya) diiringi Hadroh Nur ‘Ibadurrohman. Kemudian acara dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh kH. Syamsul Anwar (Ketua LPTQ cabang tilawah kab. Tangerang) kemudian sambutan pimpinan pondok modern Daarul Hikmah Gus. H. Ahmad Zaky Yudhistira dan dilanjut dengan ceramah yang disampaikan oleh DR. KH. Ahmad Basari Syam (Ketua MUI provinsi Banten).

Acara haul ini dihadiri oleh tokoh ulama, pimpinan pondok pesantren, masyarakat sekitar pondok, Wali Santri, alumni serta seluruh santri pondok modern Daarul Hikmah.

Semoga acara ini membawa banyak manfaat dan keberkahan bagi kita semua Aaminnn…

Kunjungi Kami di :
IG : https://www.instagram.com/p/DF1yrt_z-8B/?igsh=MWxwdWE4ODc1MHN1eg%3D%3D

Youtobe :

 

PMDH Gelar Bimbingan Baca dan Tulis Alquran Metode Yanbu’a

PMDH Online – Melalui Unit Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Pondok Modern Daarul Hikmah Pekayon menggelar bimbingan baca dan tulis Alquran metode Yanbu’a.

Metode Yanbu’a adalah suatu metode pembelajaran membaca, menulis dan menghafal Alqur’an yang disusun secara sistematis yang terdiri tujuh jilid. Cara membacanya langsung tidak mengeja, cepat, tepat, benar dan tidak putus-putus disesuai dengan makhorijul huruf dan ilmu tajwid.

Bimbingan dilaksanakan mulai Senin (20/1/2025) Sampai Selasa (21/1/2025. Karena banyaknya materi, bimbingan akan dilaksanakan secara penuh selama satu hari, pagi, siang dan malam.

‘’Kalau dari awal bimbingan dilaksanakan dua hari. Karena peserta rerata sudah membaca Alquran, sehingga nanti akan difokuskan pada jilid 6 dan 7,’’ ujar Gus Zaky Pimpinan PMDH.

Sebab Pondok Modern Daarul Hikmah, mempunyai kewajiban untuk mengembangkan kemampuan baca, tulis dan menghafal Alquran. Salah satu cara yang dilakukan adalah mendidik para santri, ustadz dan staf  mengikuti bimbingan ini.

Menurut Gus Zaky, narasumber yang dihadirkan langsung oleh Pimpinan Pusat Yanbu’a, KH. Muhammad Ulinnuha Arwani, salah satu pendiri metode Yanbua.  Para peserta yang sudah dinyatakan lulus dari bimbingan ini, akan menerima sertifikat. Peserta yang lulus bisa menerapkan dan mengembangkan ilmu dan mengajarkan pada orang lain lebih khusus santri PMDH.

Pembelajaran membaca Alqur’an dapat dilakukan sejak dini, yaitu fokus pembinaan Alqur’an dengan tilawah wa tahfidz atau membaca dan menghafal. Karena tilawah dan tahfidz merupakan langkah pertama orang tua dalam pembinaan iman dan Islam pada anak sejak dini.

Peran orang tua sangat penting menanamkan kecintaan pada Alqur’an yang suci mulai masa kanak-kanak, hal ini akan menjadi modal yang besar pada masa dewasanya kelak dan menjadikan Generasi Qur’ani.

Penerapan metode Yanbu’a dalam pembelajaran membaca Alqur’an khususnya di Pondok Modern Daarul Hikmah sangat membantu peserta didik dan bagi siapapun yang mau mempelajari baca tulis Alqur’an.

Jumlah peserta yang ikut bimbingan ini sebanyak 64, yang terdiri dari pengajar, staf bahkan pimpinan Pondokpun ikut mendampingi sekaligus belajar metode ini dengan antusias.(*uj)

Seminar Motivasi Santri Go International Oleh Ust. Rizal Adlan Mustafa, S.Sos ( Penulis Buku Mukidi )

Wardah-Online

Dalam Rangka memperingati Hari Santri Nasional 2024 Pondok Modern Daarul Hikmah menyelenggarakan kegiatan seminar Motivasi Santri Go International Oleh Ust. Rizal Adlan Mustafa, S.Sos ( Penulis Buku Mukidi )

Seminar ini berfokus pada motivasi santri untuk meningkatkan semangat dalam belajar juga semangat juang dalam meraih cita-cita

Ada suara yang tidak terdengar oleh telinga, itulah Suara Hati, ada bentuk yang tidak terlihat oleh mata, itulah pikiran, ada aroma yang tidak tercium oleh hidung, itulah kebaikan, ada rasa yang tidak terkecap oleh lidah, itulah ketulusan, ada sentuhan yang tidak teraba oleh kulit, itulah kasih sayang.

Jika dalam hidup kita Selalu memancarkan cinta kasih, maka akan di sayangi, jika dalam hidup kita selalu bermurah hati, maka akan murah rezeki, jika dalam hidup kita selalu jujur, maka akan menjadi orang yang di segani, jika dalam hidup selalu semangat, maka akan selalu menginspirasi. (Ross)
____________
Simak di ig kami pada :

https://www.instagram.com/p/DBXj1QQT9vr/?igsh=NWZ0aHNxbjh0OTFp

Maklumat Dhiafah

Kunjungan Santri

Alhamdulillah hari dhiafah telah tiba. Kembali kami informasikan maklumat pimpinan pondok untuk wali santri yang ingin menjenguk anak-anaknya setelah sebulan lamanya tak berjumpa, tentu rindu kan?
tidak peru banyak kata, berikut informasi dhiafah bulan Desember ini dari pimpinan pondok yang disampaikan oleh bagian kepengasuhan santri:

Assalamu ‘alaikum Wr. Wb.

Salam tazhim, semoga Bapak/Ibu/Walisantri senantiasa sehat wal-afiat dan tak kurang suatu apapun.

Selanjutnya, kami beritahukan kepada seluruh walisantri PMDH, bahwa DHIYAFAH (penjengukan) dilaksanakan pada :

?️Hari : Ahad
?️Tgl : 03 DESEMBER 2023
⏰Waktu : 10:00-16.00 (tidak ada perbedaan baik santri putra maupun putri)

Demikian pengumuman ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih

Wassalamu ‘alaikum Wr. Wb.

Hormat Kami,
Pengasuh

?Notes :
▶️ Disarankan tidak membawa mobil karena daya tampung lahan parkir yang terbatas
▶️ Tidak ada perizinan pulang
▶️ Mohon bantuan agar putra/putrinya tetap melaksanakan shalat Dzuhur dan Ashar berjama’ah di masjid
▶️ Mohon disiplin waktu sehingga tidak perlu banyak pengumuman saat Dhiyafah
▶️ Taati protokol kesehatan

7 Pelajaran Tentang Berpikir Sederhana

Oleh : Andi Akmal

Kehidupan yang begitu kompleks sekarang ini memacu adrenaline otak dan otot kita sehar-hari. Pola kehidupan yang cenderung tidak bisa kita prediksi, membuat tingkat kesehatan, ekonomi maupun budaya sangat mempengaruhi individu-individu. Jarang diantara kita yang mampu mengendalikan tiga hal tersebut, tapi justru sebaliknya.

Padahal sangat mudah untuk “mengendalikan” pengaruh-pengaruh negatif yang menghampiri kehidupan kita. Berikut 7 pelajaran penting tentang berfikir sederhana agar kita tidak terjebak dengan moderasi yang begitu kompleks, sehingga lalai dengan penerapan yang sebenarnya bisa dilakukan dengan mudah.

1. Perjelas tujuan Anda.
Pemikiran sederhana dimulai dengan kejelasan. Apa yang ingin Anda capai? Apa prioritas Anda? Setelah Anda mengetahui apa yang Anda inginkan, Anda dapat mulai menghilangkan kekacauan dan fokus pada hal yang penting.

2. Memecah permasalahan kompleks menjadi permasalahan yang lebih kecil.
Permasalahan yang rumit mungkin terlihat sangat membebani, namun permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan mudah dengan memecahnya menjadi langkah-langkah yang lebih kecil dan lebih mudah dikelola. Hal ini akan membuat tujuan tersebut tampak tidak terlalu menakutkan dan lebih mudah dicapai.

3. Fokus pada saat ini.
Pemikir sederhana fokus pada momen saat ini. Mereka tidak memikirkan masa lalu atau mengkhawatirkan masa depan. Hal ini memungkinkan mereka untuk lebih hadir dalam kehidupan mereka dan membuat keputusan yang sesuai dengan kepentingan terbaik mereka.

4. Hindari berpikir berlebihan.
Berpikir berlebihan adalah musuh dari berpikir sederhana. Jika kita terlalu banyak berpikir, kita akan terjebak pada detail dan membuat segala sesuatunya menjadi lebih rumit dari yang seharusnya. Sebaliknya, belajarlah memercayai naluri Anda dan mengambil keputusan dengan cepat dan tegas.

5. Lepaskan hal-hal yang tidak penting.
Pemikir sederhana tidak mempedulikan hal-hal kecil. Mereka tahu bahwa hidup ini terlalu singkat untuk mengkhawatirkan hal-hal yang berada di luar kendali mereka. Sebaliknya, mereka fokus pada hal-hal yang dapat mereka kendalikan dan membuat mereka bahagia.

6. Perhatikan bahasa Anda.
Cara kita berbicara kepada diri sendiri dan orang lain dapat berdampak besar pada pikiran dan perasaan kita. Pemikir sederhana menggunakan bahasa yang positif dan memberdayakan. Mereka menghindari pembicaraan negatif pada diri sendiri dan fokus pada hal-hal baik dalam hidup mereka.

7. Bersyukurlah atas hal-hal sederhana dalam hidup.
Pemikir sederhana menghargai hal-hal sederhana dalam hidup. Mereka menemukan kegembiraan di alam, menghabiskan waktu bersama orang-orang terkasih, dan dalam momen-momen kecil sehari-hari. Hal ini memungkinkan mereka menjalani kehidupan yang lebih memuaskan dan puas.

GELAR AKADEMIK YANG DIRAIH SECARA BERMARTABAT

Pekayon-PMDH

Kita tidak akan mampu menciptakan prestasi atas landasan sakit hati. Prestasi hanya akan lahir dari jiwa yang bersih, jiwa yang rajin instrospeksi, jiwa yang banyak merenung dan akal yang rajin berpikir.

Oleh sebab itu, pertarungan kita sejatinya bukan dengan orang lain semata. Tapi sejatinya pertarungan sesungguhnya adalah dengan diri kita sendiri, dengan tekad kita sendiri, dengan konsistensi kita sendiri. Dan dengan ego kita sendiri.

Prestasi tidak akan lahir dari menyimpan dendam, memelihara benci, menaruh amarah kepada orang lain. Bahkan walaupun kepada orang yang kita anggap musuh sekalipun.

Prestasi hanya akan lahir dari kerja-kerja yang berasal dari orientasi yang lurus, dari jiwa yang bersih, dari pandangan yang jauh kedepan, dan dari cita cita berkarya untuk kemaslahatan manusia lain seluas luasnya.

Ego kita adalah musuh, emosi yang tak terkontrol adalah musuh, kekerdilan jiwa adalah musuh, dan keserakahan adalah musuh.

Maafkanlah semua orang, lapangkanlah jiwa kepada semua, terus besarkan kapasitas kita dan terus fokus melihat kedepan.

Jiwa yang besar, dada yang lapang, pikiran yang sehat, tulisan-tulisan yang menginspirasi, personal yang tenang, dan kepribadian yang matang, itu semua adalah modal besar para petarung yang tidak akan pernah terkalahkan.

Belajarlah untuk berkarya tanpa berisik…
Hingga yang membencimu lengah, dan tak lagi memperhatikan…

Dengan begitu, keberhasilan akan lebih mudah datangnya…
Tahan diri dari keinginan untuk menampakkan keberhasilan saat semuanya belum terlalu kuat, bersabarlah..!

Karena jika kesuksesanmu sudah nyata.., dan الله telah ridho, maka mau disembunyikan seperti apapun, dunia akan membantumu untuk tampil ke permukaan tanpa perlu bersusah payah…

Ratusan panggung akan bermunculan untukmu tanpa perlu kamu yang mengupayakan dan ribuan bahkan jutaan orang akan bertepuk tangan untukmu tanpa kau memintanya.

-yang dhaif

Mengenal K.H. Ahmad Mustofa Bisri: Ulama dan Budayawan Sekaligus

O, Muhammadku, O, Muhammadku!

Dimana-mana sesama saudara

Saling cakar berebut benar

Sambil terus berbuat kesalahan

Qur’an dan sabdamu hanyalah kendaraan

Masing-masing mereka yang berkepentingan

Aku pun meninggalkan mereka

Mencoba mencarimu dalam sepi rinduku

BincangSyariah.Com – Potongan puisi diatas adalah untaian ungkapan kerinduan terhadap sosok teladan dan pujaan, sebagai bentuk keresahan dari keadaan ummat di zaman yang amat edan. Zaman dimana sesama ummat hanya berpangku kepada kepentingan golongan, serta qur’an dan sabda Rasulullah SAW hanyalah sebagai alat pembenaran.

Puisi ini merupakan karya dari seorang ulama sekaligus pujangga ulung K.H. Ahmad Mustofa Bisri atau yang biasa dikenal dengan sebutan Gus Mus. Gus Mus merupakan ulama nusantara dan salah satu kiai berpengaruh di kalangan jamaah Nahdatul Ulama. Ia juga diantara ulama yang masih berulang kali menyuarakan pentingnya mempertahankan moderasi beragama, sehingga tidak berlebihan jika saya menyebutnya sebagai ulama moderat masa kini.

Putra Pakar Tafsir

Gus Mus lahir pada tanggal 10 Agustus 1944, di daerah Rembang, Jawa Tengah. Beliau dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang patriotik, intelek, dan agamis. Kakeknya H. Zaenal Mustofa yang dikenal sebagai saudagar tetapi juga amat menghormati ulama merupakan kakek yang amat peduli dengan pendidikan anak-anaknya terutama dalam ilmu agama. Hal ini terbukti dengan berdirinya Taman Pelajar Islam (Roudhotut Tholibin) pada tahun 1955 yang merupakan hasil dari buah perpaduan yang terpatri dalam keluarga H. Zaenal Mustofa dan keluarga ulama.

Sikap agamis dan patriotik yang dimiliki Gus Mus tidak hanya turun dari darah kakeknya, melainkan juga dari darah ayahnya KH. Bisri Musthofa yang merupakan orator ulung. Dalam ungkapan KH. Saifuddin Zuhri, KH. Bisri Mushtofa adalah sosok orator yang mampu membuat pembahasan  yang sulit menjadi mudah didengar dan dipahami. Beliau memiliki sejumlah karya tulis, diantaranya adalah tafsir Al-Quran 30 juz dengan menggunakan hurub arab pegon bernama al-Ibriz.

Pendidikan dan Pengalaman Berorganisasi

Gus Mus sendiri memulai pendidikannya di Sekolah Rakyat (SR) di Rembang, setamat dari SR beliau melanjutkan pendidikannya di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin dibawah asuhan KH. Marzuki dan KH. Mahrus Ali selama dua tahun, dan melanjutkan pembelajarannya di Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak dibawah asuhan KH. Ali Ma’shum dan KH. Abdul Qodir selama empat tahun, lalu melanjutkan masa pendidikannya di Universitas Al-Azhar Cairo dalam program studi Islam dan bahasa Arab.

Gus Mus merupakan pribadi yang disiplin daln terlatih dalam berorganisasi, semasa pendidikannya di Al-Azhar Cairo beliau pernah menjabat sebagai pengurus Himpunan Pemuda dan Pelajar Indonesia (HIPPI) bersama KH. Abdullah Syukri Zarkasy (Pengasuh Pondok Modern Daarussalam Gontor, Ponorogo) di divisi olahraga. Selain itu Gus Mus juga aktif  mengelolah majalah organisai HIPPI bersama KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Sepulang dari masa pendidikannya di Mesir Gus Mus ikut berkecimpung dalam pengurusan NU baik tingkat cabang pada tahun 1970 di PCNU Rembang, pernah menjabat sebagai Wakil Katib Syuriah PWNU Jawa Tengah, hingga menjabat sebagai Rais Syuriah PBNU periode 1994-1999. Pada tahun 2004-2009 Gus Mus memutuskan vakum dari kepengurusan struktural PBNU.

Pada tahun 2015, atas dasar hasil Muktamar NU yang ke-32 di Makassar, Gus Mus ditunjuk sebagai Wakil Rois Aam PBNU periode 2010-2015 mendampingi KH. M.A sahal Mahfudz sebagai Ketua. Namun sebelum kepengurusan berakhir, tepatnya pada tanggal 24 Januari 2014 KH. M.A Sahal Mahfudz lebih dulu menghadap sang Kholiq. Dengan berdasarkan AD- ART NU, kepemimpinan Raiis ‘Aam PBNU selanjutnya jatuh kepada Gus Mus selaku wakil dari Raiis ‘Aam saat itu.

Pada Muktamar ke-33 di Jombang, Gus Mus kembali ditunjuk sebagai Raiis ‘Aam PBNU yang dipilih oleh tim Ahl al-Hall wa al-‘Aqd (Ahwa) namun denga tegas Gus Mus menolak tawaran tersebut karena dianggap melanggar kode etik pemilihan dan tidak mengikutsertakan langsung para muktamirin selaku pemegang  hak suara dalam memilih.

Sikap penolakan Gus Mus juga didukung oleh KH. Hasyim Muzadi yang memberikan tanggapan bahwa apa yang dilakukan oleh Gus Mus menunjukan bahwa dirinya memiliki integritas yang kuat, dan lebih mementingkan kemaslahatan bersama dibanding kepentingannya sendiri. Sikap ini merupakan sikap yang mempresentasikan sikap tawassuth yang lebih memilih jalan tengah sebagai penyatu.

Teladan Literasi dan Kritik Sosial

Kiprah Gus Mus tidak hanya dalam berorganisasi melainkan juga dalam dunia literasi, hal ini tercermin dalam pembentukan gusmus.net dengan konsep “Mata Air” sebagai media informasi yang memiliki integritas yang kuat dalam menginfokan hal-hal kebenaran.

Kiai sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Raudhotut Tholibin ini juga kerap kali mengggubah puisi sebagai bentuk keresahan dan keprihatinan beliau pada kondisi ummat saat ini. Salah satu puisinya yang berjudul “O Muhammadku” adalah bentuk keresahan beliau yang rindu akan sosok pemimpin  yang dapat diteladani, serta penggambaran kondisi ummat yang saat ini hanya saling kafir-mengkafiri.

Dalam satu kesempatan ketika diundang di acara Mata Najwa, beliau memaparkan macam-macam Kiai dan Ulama. Menurutnya, ulama itu terbagi sesuai dengan kepentingannya masing-masing. Ada kalangan ulama struktural partai, ada kalangan ulama yang berbasis di pemerintahan, ada ulama yang dibentuk untuk mewujudkan kepentingan golongannya. Namun sebenar-benarnya ulama adalah yang mewarikan sikap luhur dan ajaran Rasulullah SAW.

Itulah sosok Gus Mus, seorang Ulama, Budayawan, Seniman sekaligus yang amat memegang teguh prinsip integritas dan moderasi beragama. Kepeduliannya terhadap ummat tak perlu diragukan jika kita melihat kiprahnya dalam mengabdi kepada ummat. Selayaknya kita sebagai para generasi penerus bangsa mampu meneladani sikap yang beliau contohkan, agar kelak bangsa ini tidak hanya memiliki Gus Mus yang sekarang, tapi juga akan melahirkan generasi generasi ulama ulama moderat yang lebih baik dan bisa berkiprah untuk kepentingan ummat dan bangsa. (uj)

Artikel ini pernah terbit di :

https://bincangsyariah.com/author/ahmad-syaban-firdaus/

Selamat & Sukses Berhasil UM-PTKIN 2023

Alhamdulillah, Sebanyak 7 Santri Pondok Modern Daarul Hikmah berhasil lolos dalam Seleksi Ujian Masuk PerguruanTinggi Keagamaan Islam Negeri tahun 2023.
Pimpinan Pondok, Gus Zaky Yudhistira, MM melalui pesan singkat WA langsung memberikan Selamat kepada ananda :

  1.  Faris Haidar
  2. Muhammad Sibghoh Kuncoro
  3. Abih Al-Fikri
  4. Abu Yazin Al-Bustomi
  5. Fadzil Ainun Najib
  6. Muhammad Faiz Aulia
  7. Qaisara Rahma Sagira
  8. Muhammad Refan Syauqi
  9. Alvin Nurizky Ahmad

Kajian Umum

Lorem Ipsum Lorem Ipsum Lorem Ipsum Lorem Ipsum Lorem Ipsum Lorem Ipsum Lorem Ipsum Lorem Ipsum Lorem Ipsum Lorem Ipsum Lorem Ipsum Lorem Ipsum

Kajian Umum

Lorem Ipsum Lorem Ipsum Lorem Ipsum Lorem Ipsum Lorem Ipsum Lorem Ipsum Lorem Ipsum Lorem Ipsum Lorem Ipsum Lorem Ipsum Lorem Ipsum Lorem Ipsum