Kajian Islam

Lorem Ipsum Lorem Ipsum Lorem Ipsum Lorem Ipsum Lorem Ipsum Lorem Ipsum Lorem Ipsum Lorem Ipsum Lorem Ipsum Lorem Ipsum Lorem Ipsum Lorem Ipsum

Kajian Umum

Lorem Ipsum Lorem Ipsum Lorem Ipsum Lorem Ipsum Lorem Ipsum Lorem Ipsum Lorem Ipsum Lorem Ipsum Lorem Ipsum Lorem Ipsum Lorem Ipsum Lorem Ipsum

Kajian Islam

Lorem Ipsum Lorem Ipsum Lorem Ipsum Lorem Ipsum Lorem Ipsum Lorem Ipsum Lorem Ipsum Lorem Ipsum Lorem Ipsum Lorem Ipsum Lorem Ipsum Lorem Ipsum

Kajian Umum

Lorem Ipsum Lorem Ipsum Lorem Ipsum Lorem Ipsum Lorem Ipsum Lorem Ipsum Lorem Ipsum Lorem Ipsum Lorem Ipsum Lorem Ipsum Lorem Ipsum Lorem Ipsum

Silaturahim Keluarga Besar Alumni Gontor Putri Tahun 2004

Sabtu (10/3), puluhan alumni Pondok Modern Darussalam Gontor Putri lulusan tahun 2004 menggelar silaturahim akbar. Acara tersebut dilaksanakan di Pondok Modern Darul Hikmah, Tangerang, Banten.

Peserta yang hadir adalah alumni dari sekitar Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Karawang. Namun ada beberapa yang berasal dari daerah lain di Jawa. Berlangsung sejak pukul 10.00 WIB hingga 16.00 WIB, silaturahim diisi dengan serentetan acara seru yang sudah disusun oleh panitia setempat.

Ada reuni bersama para alumni, pemberian motivasi, saling berbagi pengalaman, dan penampilan kesenian. “Acaranya seru sekali, sebab selain bisa temu kangen, pulangnya juga mendapatkan ‘sangu’,” tutur Syahidah Mardhiyah, alumnus Gontor Putri tahun 2004 asal Jakarta kepada Gontornews.com.

Memang, selain sesi temu kangen, para alumni juga disuguhi wejangan hangat dari guru senior mereka yakni Ustadz Nuril dan Ustadzah Noura. Pasangan suami istri ini sengaja diundang untuk dapat berbagi cerita dan menebarkan semangat perjuangan dan pengalaman hebat mereka dalam melakukan beragam aktivitas kemanusiaan di desa-desa terpencil.

“Mereka mengajarkan kepada kami tentang berbagi kepada sesama tanpa batas dan tanpa pamrih,” jelas Syahidah yang juga alumnus Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir ini. Karena, lanjut ibu dua orang anak ini, kebahagiaan menurut keduanya adalah ketika mereka bisa turut membahagiakan sesama.

Pada reuni kali ini, marhalah tahun 2004, Les Jezure Van Zafera juga berkesempatan memberikan donasi berupa wakaf sumur senilai Rp 30.350.000. Donasi tersebut diberikan dalam rangka program pemberdayaan masyarakat dan diserahkan langsung kepada kedua narasumber.

Semoga ke depannya reuni akbar seperti ini bisa terus diselenggarakan, agar para alumni bisa tetap menjaga tali silaturahim dan berbagi manfaat di antara mereka.

 

sumber: https://gontornews.com/2018/03/11/silaturahim-keluarga-besar-alumni-gontor-putri-tahun-2004/

Membumikan Al Quran

Ungkapan “Membumikan Al Quran” mengisyaratkan kepada kita semua mengenai masih jauhnya nilai-nilai Al Quran dari kenyataan kehidupan yang kita jalani. Padahal, idealnya Al Quran itu seharusnya dekat dengan kita. Dekat dengan kehidupan kita di sini dan saat ini. Jadi membumikan Al Quran mengandung makna adanya upaya untuk mewujudkan yang “jauh” menjadi “lebih dekat”. Yakni mendekatkan dua kondisi berbeda, kondisi ideal menurut Al Quran di satu sisi dan kondisi nyata kehidupan umat di sisi lainnya.

Sekarang katakanlah yang baru bisa diamalkan hanyalah 5% saja, padahal seharusnya 100% isi kandungan Al Quran dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk dapat mewujudkan kondisi ideal ini tentunya diperlukan upaya konkret yang mendasar berupa aktivitas memahami dan menerapkan Al Quran itu ke dalam realitas kehidupan yang kita jalani.

Pelaksanaan Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) mulai dari tingkat kecamatan hingga nasional merupakan salah satu upaya dari pemerintah dalam rangka turut serta membumikan Al Quran. Event yang menyedot anggaran negara sampai ratusan juta bahkan miliaran rupiah ini diharapkan dapat menjadikan semakin banyak orang yang mencintai dan memahami Al Quran. Memahami Al Quran merupakan langkah awal, sedangkan buahnya adalah penerapan atau pengamalan dalam kehidupan sehari-hari.

Keikutsertaan para santri Pondok Modern Daarul Hikmah dalam kegiatan Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) adalah bukan untuk gagah-gagahan atau sekedar mencari gelar juara. Namun lebih jauh lagi yakni melalui kegiatan ini diharapkan muncul para kader ummat berakhlak Qur’ani seperti Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, sebagai mana Siti Aisyah radhiyallahu anha menyatakan saat ditanya bagaimana akhlak Rasul, “Akhlak Rasulullah adalah Al Qur’an” (HR. Muslim dan Abu Dawud).

Namun segera perlu diingatkan di sini bahwa Al Qur’an dan Al Hadits (As Sunnah) sebenarnya satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan. Maka ketika ada pernyataan “membumikan Al Qur’an” dengan sendirinya sudah include di dalamnya penerapan As Sunnah. Firman Allah Swt: “Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, Sesungguhnya ia telah mentaati Allah” (QS. An Nisaa: 80).
Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam pun pernah bersabda: “Telah aku tinggalkan kepadamu dua perkara,
yang kalian tak akan tersesat bila berpegang pada keduanya : Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya.” (HR. Muslim).

Untuk dapat hidup Qur’ani seperti Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, tentu saja ummat Islam harus “akrab” dengan Al Qur’an. Hal ini dimulai dengan tidak membiarkan koleksi kitab Al Qur’an menjadi sekedar penghias rak, almari, dashboard mobil ataupun meja kantor. Al Qur’an mesti dibaca sambil terus dipahami maknanya.

Setidaknya ada dua macam misi yang diemban oleh Pondok Modern Daarul Hikmah dengan mengikutsertakan para santrinya dan official dalam perhelatan Musabaqah Tilawatil Qur’an ini. Pertama, motivasi syi’ar Islam, motivasi menyiarkan agaram agar tidak ada henti-hentinya untuk menyelenggarakan dakwah kepada masyarakat luas pada umumnya. Kedua, tujuan internal. Dengan mengikuti musabaqah yang bersifat rutin dan mempertandingkan jago-jago dari berbagai wilayah, diharapkan akan mendorong para santri untuk semakin semangat dalam melaksanakan aktivitas-aktivitas pembelajaran Al Qur’an.

Tidak hanya giat membaca dan memahami isi kandungan Al Qur’an, akan tetapi semakin rajin pula mempelajari ilmu-ilmu lain yang mendukungnya seperti ilmu tafsir, ilmu hadits, bahasa Arab dan lain sebagainya. [azy]

Kelas Tahfizh

Mulai tahun pelajaran 2017-2018 Pondok Modern Daarul Hikmah melaksanakan program baru yaitu Kelas Tahfizh, yang dikhususkan bagi santri-santri yang berminat dan fokus untuk menghapalkan Al-Qur’an. Sistem pembelajaran kelas tahfizh ini agak berbeda dengan kelas reguler.

Pada kelas reguler biasanya santri belajar dari pukul 07:00 hingga pukul 15:00 WIB. Akan tetapi, kelas tahfizh melaksanakan kegiatan belajar mengajar formal dari pukul 07:00 hingga pukul 12:00 WIB saja. Hal itu dikarenakan agar santri-santri di kelas tahfizh dapat memfokuskan diri dalam menghafalkan ayat suci Al-Qur’an mulai selepas dzuhur sampai waktu ashar tiba.

Maka kelas tahfidz ini merupakan anak-anak pilihan yang dianggap mampu dalam menghapal ayat- ayat suci al-Qur’an . Sebab menghapal ayat-ayat suci Al-Qur’an tidak semudah apa yang kita bayangkan.

Sungguh mulianya santri-santri yang dapat menghapal ayat-ayat suci Al-Qur’an dan dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Sebaik-baik dari kalian adalah barang siapa yang belajar Al-Qur’an dan mengamalkannya.”

Itu semua juga merupakan perjuangan yang mereka lakukan demi membahagiakan dan membanggakan kedua orang tua mereka yang telah menunggu di gerbang kesuksesan dan yang mengharap agar mereka dapat bermanfaat untuk bangsa dan agama.

Ayo kawan sekalian, mari kita niatkan dalam hati diri kita sendiri agar dapat menghafal dan mengamalkan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.