UNTUK SIAPA AMALMU?

Jika kalian berbuat ihsan, maka itu untuk kalian. Dan jika kalian berbuat buruk, itupun untuk kalian juga.” (Al Israa: 7).

Amal sholeh tidak menguntungkan Alloh. Maksiat hamba pun tidak merugikan Alloh. Disana ada manusia yang sengaja memaksiati Alloh. Ia tak mau shalat. Tidak berpuasa ramadhan. Tidak menunaikan zakat dan infak. Ia menyangka telah merugikan Robbnya. Padahal, kemaksiatan itu merugikan dirinya sendiri.

Sebaliknya..
Disana ada orang yang bangga dengan ketaatannya. Ia merasa mempunyai kedudukan yang tinggi di sisi Alloh. Ia memandang telah berjasa kepada Alloh. Dengan membela agamaNya. Dengan ketaatan dan amalan shalih. Ia pun menjadi angkuh karenanya. Padahal, kalau bukan karena Alloh yang memberinya kekuatan. Tentu ia akan tersesat jalan.

Sahabat,
ketaatan yang menimbulkan keangkuhan, lebih buruk dari pada maksiat yang menimbulkan taubat dan ketundukan..

Alloh Ta’ala berfirman:

وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku”.
(Q.S. Ad Dzaariyaat : 56)

Saudaraku..
Ibadah adalah konsekuensi sebagai manusia yang memiliki Tuhan / Robb (Alloh). Bukan untuk menjadikan kita berbangga diri akan amal sholeh yang dilakukan, apalagi melakukan maksiat yang akan membuat kita semakin jauh kepada Alloh.

Semoga Bermanfa’at

Ingat jangan lupa gedor dgn dzikir,…[ssht-uj]

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *